Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan sederhana

Cara menghitung koefisien analisa harga satuan -  Koefisien analisa harga satuan merupakan angka - angka jumlah kebutuhan bahan maupun tenaga yang digunakan untuk mengerjakan sebuah proyek atau pembangunan dalam satu satuan tertentu . koefisien harga satuan ini nantinya akan difungsikan sebagai faktor utama dalam menentukan biaya anggaran dan rencana anggaran pekerjaan. maka dari itu koefisien menjadi faktor kunci untuk menghitung anggaran biaya yang dibutuhkan dalam sebuah proyek.
Cara menghitung koefisien analisa harga satuan
Tentu semua orang tidak mengetahui tentang cara menghitung koefisien analisa harga satuan. nah beruntung bagi sobat sipil yang masuk pada artikel ini, dimana kita akan membahas secara rinci tentang cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan secara sederhana. bagi sobat yang masih penasaran lanjutkan membaca hingga selesai untuk mendapatkan materi teknik sipil kali ini.

Baca juga : Cara Menghitung Volume serta RAB Pasangan Pondasi Batu Kali

Contoh koefisien analisa harga satuan :

Biar lebih jelas, kita contohkan untuk menghitung pekerjaan plesteran dinding 1 m2 dengan koefisien analisa harga satuannya sebagai berikut:
analisa harga satuan 1 m2 pekerjaan plesteran 1 pc : 4 pc yaitu :
Koefisien bahan atau material :
  • 0,2170 zak semen
  • 0,02830 m3 pasir pasang

Koefisien tenaga kerja :
  • 0,0125 hari mandor
  • 0,0200 hari kepala tukang
  • 0,2000 hari tukang batu
  • 0,2500 hari pekerja

Angka diatas merupakan koefisien analisa harga satuan yang kita butuhkan dalam menyelesaikan 1 m2 plesteran dimana kita membutuhkan 0,2170 zak semen. misal kita mau mengerjakan plesteran dengan ukuran 100 m2 maka kita kalikan saja koefisien diatas dengan ukuran yang kita rencanakan. kesimpulannya kita membutuhkan 0,2170 x 100m = 21,70 zak semen yang bisa kita bulatkan menjadi 22 zak semen.

Angka diatas juga berlaku untuk kebutuhan tenaga kerja dengan mengalikan koefisien harga satuan diatas untuk menyelesaikan 1 m2 pekerjaan plesteran diperlukan 0,2000 haru tukang batu. jadi tinggal kita kali kan saja. contoh untuk pekerjaan plesteran 100 m2 maka kita membutuhkan 0,2000 x 100 = 20 hari kerja untuk tukang batu. 

Apabila kita mau menyelesaikan pekerjaan plesteran tersebut dalam waktu 5 hari maka kita tinggal bagikan 20 hari : 5 hari = 4 tukang batu. hitungan ini juga berlaku untuk mandor, kepala tukang dan tenaga harian.

Masih bingun sobat tentang koefisien harga satuan pekerjaan? coba sobat pahami lagi. setelah paham pasti sobat akan bertanya cara mencari koefisien analisa harga satuannya?? untuk menjawab peratanyaan ini lanjutkan membaca hingga selesai sobat sipil.

Baca juga :  Cara menghitung volume pekerjaan dinding sederhana


Cara mencari koefisien analisa harga satuan rerncana anggara biaya ?

Ada banyak cara untuk menghitung dan mencari koefisien harga satuan khususnya di indonesia. (karena kita tinggal di indonesia), nah simak pendapat parah ahli ini.

  • Melihat Standar Nasional Indonesia (SNI)

standar nasional indonesia ( SNI ) di cetus dan dikeluarkan secara resmi oleh badan standarisasi nasional. SNI dikeluarkan secara berkala dan berkelanjutan hingga setiap tahun pasti mereka update revisi edisi SNI sebelumnya. agar tidak ketinggalan maka SNI selalu mengeluarkan terbitan menggunakan tahun terbit, misal SNI 1998, SNI 2000, dan SNI 2007 agar kita tau pedoman yang paing terbaru untuk kita gunakan.

  • Dari buku analisa BOW

BOW merupakan analisa harga satuan yang berasal dari penelitian zaman belanda dulu. tapi sekarang sangat jarang digunakan lagi sebagai pedoman rencana anggaran biaya pada koefisien tenaga.

  • Standar perusahaan

Setiap perusahaan memiliki SOP dan standar masing-masing dalam menentukan koefisien analisa harga satuan. dimana koefisien ini akan digunakan untuk para karyawan sebagai pedoman kerja. koefisien dari perusahaan pastinya bersifat rahasia hanya untuk internal perusahaan mereka saja.

  • Melihat standar harga satuan

Setiap daerah tentunya memiliki harga bahan dan upah masing-masing. karena luasanya indonesia membuat harga bahan bangunan dan upah tenaga kerja mengikuti dengan UMK daerah. jadi pada kondisi tertentu kita tidak perlu menghitung rencana anggaran biaya namun kita cukup dengan mengalikan volume pekerjaan dengan satuan.

  • Pengamatan dan penelitian dilapangan

Cara untuk mengetahui koefisien di lapangan ini tentu sangat sulit dan repot untuk diterapkan karena memerlukan waktu yang cukup banyak. anak tetapi hasil dari pengamatan di lapangan sangat mendekati dengan kebutuhan bahan dan tenaga yang akan kita kerjakan.

Nah itulah sedikit materi sipil kita siang ini sobat dimana kita telah selesai membahas Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan sederhana. artikel ini akan jauh lebih bermanfaat ketika sobat bisa berbagi kepada sobat lainnya untuk kita selalu belajar bersama. bagi sobat yang masih bingung jangan lupa bertanya pada kolom komentar dibawah ini untuk kita lakukan diskusi tentang permasalahan lainnya. selamat belajar, salam sukses untuk kita semua


Related Posts

Comments


EmoticonEmoticon